Simbur Naik 15112017
Kobaran Api Di Desa Simbur Naik, 15/11/2017 |
Kampung yang begitu damai bagi kami segenap pemuda pemudi
simbur naik, suara anak-anak yang bermain ketika sore hari membuat begitu indah
kampung kami, hampir setiap waktu shalat masjid-masjid mengumandangkan tartil
qur'an menjelang azan tiba, begitu damai kampung kami.
Kekeluargaan yang begitu kental dalam keseharian kami,
hubungan kekeluargaan dan asseddi seddingeng sangat terjalin baik antar warga,
tentu ini semua bukan sesuatu hal yang instan, jauh sebelumnya ketika kami
masih anak-anak atau bahkan mungkin kami belum menghirup udara segar kampung
kami,orang tua kami sudah menanamkan budaya asseddi-seddingeng lo ri
adecengeng'e terbukti simbur naik selalu menjadi desa idola di Kabupaten
Tanjung jabung Timur.
Suasana Pasca Kebakaran Desa Simbur Naik dari Udara Sumber Foto Arman |
Masjid Raya Al-ittihad menjadi bukti real assedi seddingeng
warga simbur naik lo riadecengeng'e, masjid yang menjadi ikon di desa yang
mayoritas orang bugis ini, banyak yang bilang masjid kuba emas karena memang
kuba masjid yang berwarna kuning emas, masjid yang dibangun dengan swadaya
masyarakat simbur naik ini menjadi pemersatu Simbur Naik.
Dalam aspek Sosial, desa yang berada di daerah pasang surut
ini, ada suatu kebiasaan masyarakat ketika satu keluarga mengadakan kegiatan
pernikahan, aqiqah ataupun kegiatan lainnya, masyarkat lain berdoyong-doyong
untuk membantu sohibul hajat dalam mempersiapkan segala macam kebutuhan
hajatan. ini kalau mau dilihat mungkin karena ini budaya dari tanah ogi
(sulawesi selatan) yang mampu bersinergi dengan budaya melayu jambi.
Foto dari Udara Area Kebakaran Simbur Naik Sumber Foto Arman |
Beberapa hari yang lalu tepatnya rabu dini hari 15/11/2017,
kampung yang damai ini diberikan cobaan oleh Allah Swt, dengan musibah
kebakaran yang menimpah lebih kurang 75 Unit Bangunan Rumah rata dengan tanah.
malam yang mencekam si jago merah itu mengamuk seperti singa yang memangsa
mangsanya, sehingga hanya dalam waktu sekejap saja 75 rumah ini ludes dibakar
api.
Ya Robb lebih kurang 21 tahun yang lalu kampung kami engkau
timpah musiba yang serupa, Sungguh segala yang ada pada diri kami semuanya Milik-Mu, dan tentu pasti
akan kembali kepada-Mu. tidak ada kehendak di atas kehendak-Mu. musibah ini
kami yakin pasti kehendakmu ya rob , Kami hanya makhluk tak berdaya ketika
Engkau timpakan musibah ini Ya Robb,
Ya Allah Engkau yang mengenggam nyawa kami, Engkau yang
menitipkan harta benda kepada kami, dan sekejap Engkau mengambilnya kembali apa
yang menjadi Milikmu.
Foto dari Udara diambil dari Dusun Pancasila Sumber Foto Arman |
Maafkan kami ya Allah, yang tidak pandai mensyukuri nikmatmu
selama Engkau titipkan harta benda ditangan kami, enggan menggunakannya untuk
jalan kebaikan, Padahal Engkau berikan semuanya kepada kami, agar semakin
banyak kebaikan yang bertebaran di bumi simbur naik khususnya.
Semoga musibah yang menimpah keluarga besar kami di Simbur
Naik ini menjadi bahan muhasabah bagi kami semua dan berikan selalu ketabahan
dan kekuatan menghadapi segala bentuk musibah yang engkau turunkan di muka bumi
ini ya Allah.
Kami yaqin ya Allah, "La yukallifullah illa
Wus'aha" setiap Musibah yang engkau berikan kepada hambamu merupakan ujian
untuk menaiki maqom mahmuda atau sebaliknya menjadi hina sehinanya. Bimbinglah
kami selalu dijalanmu ya Allah untuk menggapai ridho dan berkahanmu serta
baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.
0 comments: